TIMES SIBOLGA, JAKARTA – Proses penimbangan koper jemaah haji Indonesia gelombang II yang saat ini berada di Madinah mulai dilakukan. Sesuai ketentuan, penimbangan koper jemaah dilakukan dua hari sebelum waktu pemulangan.

Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II mulai diberangkatkan dari Makkah ke Madinah pada 26 Juni 2024. Selama di Madinah, mereka tinggal beberapa hari untuk beribadah di Masjid Nabawi dan ziarah ke Makam Nabi. Setelah itu, mereka secara bertahap akan diberangkatkan ke Tanah Air sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Kepala Seksi Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Madinah, Ahmad Hanafi, mengatakan pihaknya terus memberikan sosialisasi agar koper yang dibawa jemaah tidak melebihi batas maksimal. Selain itu, Hanafi juga mengimbau agar jemaah tidak membawa air zamzam ke dalam koper. Sebab, itu akan mudah terdeteksi oleh X-Ray dan koper akan dibongkar.

“Sudah kami selalu imbau, dari sektor juga bagaimana tentang aturan-aturan. Contohnya berat koper bagasi maksimal 32 kg, lalu tas jinjing maksimal 7 kg. Jemaah juga dilarang memasukkan air zamzam ke dalam koper bagasi,” ujar Hanafi di Madinah, Rabu (3/7/2024).

Hasil pantauan di lokasi menunjukkan sejumlah petugas mulai melakukan penimbangan pukul 12.00 WAS. Mereka menimbang koper bagasi jemaah kloter 51 Embarkasi Surabaya (SUB 51). Saat penimbangan, ada beberapa koper jemaah haji SUB 51 yang beratnya hingga 37 kg. Mereka lalu diminta mengeluarkan sebagian isinya, agar berat koper tak lebih dari 32 kg.

Fase pemulangan jemaah gelombang II dimulai besok, Kamis (4/7/2024). Ada 22 kloter yang akan diterbangkan pulang ke Tanah Air secara bertahap dengan jumlah jemaah haji sebanyak 8.793 orang.

Perjalanan Ibadah dan Kepulangan

Selama di Madinah, jemaah haji menjalani berbagai kegiatan ibadah yang telah direncanakan. Selain beribadah di Masjid Nabawi, mereka juga berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan di Madinah, jemaah akan dipulangkan ke Indonesia sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Ahmad Hanafi menekankan pentingnya mematuhi aturan bagasi untuk menghindari keterlambatan dan masalah saat proses pemulangan. "Kami berharap seluruh jemaah haji dapat mematuhi ketentuan yang telah disosialisasikan untuk kelancaran proses pemulangan," kata Hanafi.

Tantangan Penimbangan dan Kepulangan

Selama proses penimbangan, beberapa koper jemaah yang melebihi batas berat maksimal menjadi tantangan tersendiri. Petugas harus memastikan semua koper sesuai dengan ketentuan berat sebelum diterbangkan ke Tanah Air. Penimbangan yang dilakukan lebih awal diharapkan dapat memberikan waktu bagi jemaah untuk menyesuaikan berat koper jika melebihi ketentuan.

Proses penimbangan koper yang dilakukan dua hari sebelum kepulangan merupakan bagian dari upaya untuk memastikan kelancaran dan keamanan jemaah selama perjalanan pulang. Petugas haji di Madinah bekerja keras untuk memastikan semua koper sesuai dengan ketentuan dan menghindari potensi masalah di bandara.

Kesiapan Petugas dan Jemaah

Kesiapan petugas haji dalam melaksanakan tugas penimbangan koper dan memberikan sosialisasi kepada jemaah merupakan kunci kelancaran proses ini. Petugas haji terus berkomunikasi dengan jemaah untuk memastikan semua prosedur dipatuhi dan memberikan bantuan jika diperlukan.

Dengan dimulainya fase pemulangan jemaah haji gelombang II, diharapkan seluruh jemaah dapat pulang dengan aman dan selamat ke Tanah Air, membawa kenangan indah dari perjalanan ibadah haji mereka.

Proses ini tidak hanya melibatkan penimbangan koper, tetapi juga persiapan administrasi dan logistik lainnya untuk memastikan jemaah tiba di rumah dengan selamat dan tanpa kendala. Semua pihak yang terlibat, termasuk petugas haji, terus bekerja sama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia. (*)