TIMES SIBOLGA, BANYUWANGI – Liburan sekolah kali ini menjadi berkah bagi Banyuwangi, Jawa Timur. Destinasi wisata di ujung timur Pulau Jawa ini kembali menjadi primadona para wisatawan untuk menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Hal ini terlihat dari melonjaknya tingkat okupansi hotel di Bumi Blambangan yang kenaikan secara signifikan.

Khusus untuk hotel yang berada di sekitar Banyuwangi, seperti Luminor Hotel Banyuwangi mencatat selama libur sekolah mulai tanggal 23 sampai 30 Juni 2024, rata-rata okupansinya sekitar 82 persen. 

“tanggal 27 dan 29 kamar kami penuh,” kata Kadek Ngurah Arista, Marcomm Luminor Hotel Banyuwangi, Senin, (1/7/2024). 

Kenaikan okupansi juga dirasakan oleh hotel bintang empat Kokoon Hotel Banyuwangi, dengan rata-rata 75 persen selama libur sekolah.

“Sementara okupansi tertinggi kita masih berada di angka 85 persen,” ujar Evelyn Mey Fanny, Asst. Marcomm Manager Kokoon Hotel Banyuwangi.

Selain itu, Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center juga merasakan dampak dari liburan sekolah. Bahkan, hotel yang berada di pusat Kota Banyuwangi memiliki rata-rata okupansi diatas 90 persen. 

Tingginya minat wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi tidak lepas dari berbagai daya tarik yang ditawarkan oleh daerah ini. Banyuwangi memiliki kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari pantai yang indah, pegunungan yang menawan, hingga air terjun yang mempesona. Selain itu, Banyuwangi juga kaya akan budaya dan tradisi yang unik, seperti Tari Gandrung dan Festival Banyuwangi.

Pemerintah daerah Banyuwangi terus berupaya untuk meningkatkan daya tarik wisata di wilayahnya. Berbagai infrastruktur wisata terus dikembangkan, seperti pembangunan jalan, penataan kawasan wisata, dan penyediaan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu, pemerintah daerah juga gencar melakukan promosi wisata Banyuwangi ke berbagai daerah.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi, Ainur Rofiq menyambut baik antusiasme wisatawan terhadap Banyuwangi. Pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan infrastruktur wisata di Banyuwangi agar semakin menarik dan nyaman bagi para pengunjung.

“Kami himbau para pelaku wisata dan seluruh destinasi wisata untuk terus berinovasi terutama dalam meningkatkan pelayanan wisatawan di Banyuwangi,” kata Rofiq. 

Tingginya kunjungan wisatawan ke Banyuwangi memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling diuntungkan dengan peningkatan okupansi hotel dan restoran. (*)