TIMES SIBOLGA, PACITAN – Senin pagi, 15 Desember 2025, suasana SMPN 1 Nawangan, Kabupaten Pacitan tampak berbeda. Tidak ada ketegangan ujian atau tumpukan tugas di kelas. Yang terasa justru semangat, sorak sorai, dan kreativitas para siswa yang memadati lapangan sekolah.

Lapangan yang biasanya digunakan untuk olahraga mendadak berubah menjadi panggung pertunjukan. Dentuman musik mengiringi langkah para siswa yang tampil percaya diri dalam gelaran Fashion Show bertema Arabian Style. Kegiatan ini menjadi puncak rangkaian class meeting akhir semester.

Tema Arabian Style dipilih bukan sekadar untuk tampil unik. Pihak sekolah ingin menghadirkan ruang ekspresi yang menggabungkan estetika, budaya, dan imajinasi siswa. Busana yang ditampilkan beragam, anggun, sederhana, namun tetap berkarakter. Setiap peserta membawa interpretasi masing-masing tentang gaya Timur Tengah, dengan sentuhan kreativitas khas remaja.

Adhika  Darma Putra dan Kheyla Anggelina Oktavia dari kelas 9F SMPN 1 Nawangan Pacitan memperagakan busana Arabian Style jubah putih. (Foto: Dewi Rahma Yunita for TIMES Indonesia)

Fashion show ini melibatkan seluruh jenjang, mulai kelas VII hingga IX. Setiap kelas mengirimkan perwakilan terbaiknya, sementara siswa lainnya memberi dukungan penuh dari tepi lapangan. Tidak ada yang sekadar menjadi penonton. Semua terlibat, baik di atas panggung maupun di balik layar.

Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran nonakademik. Sekolah ingin menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya soal nilai di rapor, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri, kerja sama, dan keberanian tampil di depan umum.

Suasana kebersamaan terasa kuat sepanjang acara. Meski bernuansa kompetisi, semangat sportivitas dan solidaritas antar-siswa tetap terjaga. Tawa, tepuk tangan, dan sorak dukungan menjadi warna utama hingga acara berakhir.

Menjelang siang, ketika matahari mulai meninggi di langit Nawangan, fashion show pun ditutup dengan kesan mendalam. Bagi para siswa, kegiatan ini bukan hanya tentang busana atau gelar juara, melainkan pengalaman berharga yang akan dikenang.

Di akhir semester ini, SMPN 1 Nawangan Pacitan tidak hanya menutup pelajaran di kelas, tetapi juga membuka ruang bagi kreativitas yang tak berbatas. (*)