TIMES SIBOLGA, JAKARTA – Kawasan Asia semakin tegang. Ini setelah Kapal induk AS bertenaga nuklir, USS Theodore Roosevelt merapat di Pangkalan Angkatan Laut Busan, Korea Selatan (Korsel) .

Kedatangan USS Theodore Roosevelt terjadi sehari setelah Korsel memanggil duta besar Rusia untuk memprotes kesepakatan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un minggu ini.

Korea Selatan mengatakan, perjanjian antara kedua negara yang terisolasi tersebut menimbulkan ancaman terhadap keamanan negaranya dan memperingatkan bahwa mereka  bisa mempertimbangkan pengiriman senjata ke Ukraina untuk membantu melawan invasi Rusia sebagai tanggapannya.

Kedatangan USS Theodore Roosevelt ini juga semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Asia, karena sebelumnya Rusia juga berniat membangun 'arsitektur keamanan yang andal' di kawasan Asia-Pasifik, setelah Vladimir Putin mengunjungi China, Korea Utara dan Vietnam.

Meski Barat berusaha mengisolasi Rusia, namun faktanya Presiden Vladimir Putin masih bisa melakukan tur, keliling Asia dengan mengunjungi China, Korea Utara dan Vietnam.

Para analis mengatakan, ini bukti bahwa Vladimir Putin masih punya teman.

Ketika mengunjungi negara-negara Asia itulah, Vladimir Putin menyatakan ingin membangun "arsitektur keamanan yang andal" di kawasan Asia-Pasifik.

Kunjungannya itu dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap Barat.

Bahkan Vladimir Putin dan rombongannya telah menandatangani pakta pertahanan bersama dengan Korea Utara.

Latihan perang

Selepas Presiden Rusia mengunjungi dan melakukan penandatanganan di bidang keamanan dengan negara-negara di Asia itu, kapal induk bertenaga nuklir, USS Theodore Roosevelt merapat di Korea Selatan.

USS Theodore Roosevelt akan berpartisipasi dalam latihan perang bersama dengan Korea Selatan dan Jepang.

"Kapal induk Angkatan Laut AS Theodore Roosevelt … tiba di Pangkalan Angkatan Laut Busan pagi hari tanggal 22 Juni tadi," kata pihak Angkatan Laut Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

"Kedatangan kapal induk ini  menunjukkan postur pertahanan gabungan yang kuat dari aliansi Korea Selatan-AS dan tekad kuat mereka untuk menanggapi meningkatnya ancaman dari Korea Utara," katanya, Sabtu.

Kapal induk tersebut akan berpartisipasi dalam latihan bersama dengan Korea Selatan dan Jepang bulan ini. Korea Utara selalu mengecam latihan gabungan serupa itu sebagai latihan invasi.

Para pemimpin ketiga negara itu telah menyepakati pada pertemuan puncak, Agustus 2023 lalu untuk mengadakan latihan militer tahunan.

Awal bulan ini, kepala pertahanan mereka mengumumkan latihan baru yang bertujuan untuk mempertajam respons gabungan mereka di berbagai bidang termasuk udara, laut, dan dunia maya.

Pakta perjanjian yang dilakukan antara Rusia dengan Korea Utara tersebut menjanjikan bantuan pertahanan timbal balik jika terjadi perang.

Putin sendiri mengunjungi Korea Utara untuk kali pertama dalam 24 tahun terakhir.

Menurut militer Korea Selatan, tentara Korea Utara baru-baru ini juga terlibat dalam kegiatan seperti memasang lebih banyak ranjau darat, memperkuat jalan taktis dan menambahkan penghalang antitank di dekat perbatasan.

Kedua Korea telah terlibat dalam “perang balon” yang saling balas , dan seorang aktivis di Korea Selatan mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa ia telah menerbangkan lebih banyak balon yang membawa propaganda ke utara.

Pyongyang telah mengirimkan lebih dari seribu balon yang membawa sampah ke arah selatan, dan saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong memperingatkan pada hari Jumat bahwa Korea Utara kemungkinan akan membalas.

Dengan saling memprovokasi, kini kawasan Asia semakin tegang, apalagi dengan kedatangan Kapal induk AS bertenaga nuklir, USS Theodore Roosevelt di Pangkalan Angkatan Laut Busan, Korea Selatan yang katanya akan melakukan latihan bersama dengan Korsel dan Jepang. (*)