Berita

Mensos RI: Penyandang Disabilitas Butuh Buku Literasi untuk Wujudkan Kemandiran

Minggu, 09 Mei 2021 - 19:11
Mensos RI: Penyandang Disabilitas Butuh Buku Literasi untuk Wujudkan Kemandiran Mensos RI Tri Rismahatini. (Foto: RRI).

TIMES SIBOLGA, JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos RI) Tri Rismaharini mengemukakan penyandang disabilitas netra membutuhkan buku literasi yang bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan kemandirian.

"Kita harus berusaha semaksimal mungkin agar penyandang disabilitas netra bisa mandiri karena mereka harus melanjutkan kehidupannya. Oleh karena itu, kita harus mengupayakan buku-buku literasi yang bisa mereka manfaatkan untuk mewujudkan kemandiriannya," katanya.

Pernyataan itu disampaikan Tri Rismaharini pada saat menerima bantuan mesin cetak braille dengan 'fitur voice' dari PT Telkom Indonesia di Kantor Kementerian Sosial Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (9/5/2021).

Jaminan ketersediaan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan dan ragam disabilitas diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Penyandang disabilitas netra yang mengalami gangguan penglihatan sangat membutuhkan literasi untuk memaksimalkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi.

Mesin cetak braille dengan fitur voice dikembangkan berdasarkan proses 'reverse engineering' yaitu berdasarkan pengamatan dan studi pada produk serupa. Braille merupakan huruf timbul dengan kombinasi enam titik yang memungkinkan penggunanya dapat meraba bentuk dari kombinasi tersebut.

Risma mengatakan penyandang disabilitas netra akan merasa sulit untuk belajar kalau memakai buku-buku yang ada saat ini. Mereka mungkin bisa mendengar, tapi tentu tidak akan selengkap kalau mereka bisa membaca secara mandiri.

"Buku yang kami siapkan adalah buku agar mereka belajar untuk bisa mandiri, misalnya cara membuat kue, cara membuat roti, cara beternak, cara berkebun dan sebagainya. Buku-buku literatur ini akan kami sebarkan di seluruh Indonesia karena belum semua daerah memiliki buku khusus untuk penyandang disabilitas netra," ujarnya.

Rektor IT Telkom Surabaya, Tri Arief Sardjono menambahkan bahwa mesin braille ini adalah mesin ke-14 yang dibuat dan ada tambahan fitur suara dengan kecepatan 1.200 halaman per jam.

Kelebihan mesin cetak braille fitur voice ini lebih hemat energi, suku cadang dan komponen lokal serta dilengkapi software terkini yang kompatibel dengan sistem operasi modern.

Seperti diutarakan Mensos RI Tri Rismaharini, bahwa penyandang disabilitas netra membutuhkan buku literasi yang bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan kemandirian. (*)

Pewarta : Hasbullah
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sibolga just now

Welcome to TIMES Sibolga

TIMES Sibolga is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.